Langsung ke konten utama

Tren Diet Keto di Indonesia

Berdiet seakan menjadi kebiasaan yang tak lekang oleh waktu. Dari waktu ke waktu pria dan wanita menjalani diet demi berbagai alasan.

Metode diet pun terus berkembang. Salah satu yang sedang populer adalah diet keto atau diet ketogenic.

Apa sebenarnya diet ketogenic? Ahli gizi lulusan University of Sydney, Leona Victoria, mengatakan diet keto adalah diet tinggi lemak dan sangat rendah akan karbohidrat. "Diet ketogenic itu tinggi lemak tapi rendah karbo. Sebagai tren, sepertinya baru, ya mungkin 3-4 tahun terakhir booming, tapi sebagai terapi untuk orang yang epilepsi sudah lama," kata Victoria kepada Republika.co.id.

Ia mengatakan, diet keto memang pada awalnya dijalankan oleh orang yang terkena epilepsi. Namun, seiiring berjalannya waktu, diet ini digunakan oleh mereka yang ingin menurunkan berat badan.

Victoria menjelaskan, kalau dalam ketogenic, tubuh memakai lemak sebagai bahan bakar utama. Sebelumnya tubuh yang bergantung pada karbohidrat, berganti jadi pada lemak.

"Nah, di metabolisme normal, kita pakai karbohidrat, lalu lemak yang masuk disimpan baik-baik jadi lapisan lemak, sebagai cadangan makanan, kita pakai ini kalau lagi puasa atau tidur," kata dia.

Di masa ketogenic, lemak yang masuk tidak disimpan, tapi langsung digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Dan karena mengonsumsi sedikit karbohidrat, maka sedikit yang disimpan menjadi cadangan makanan, sehingga lebih efisien penggunaan lemak-lemak yang ada.
Agarpac Solusi Minuman Berserat juga dapat membantu anda menurunkan berat badan secara aman..silahkan kunjungi http://myagarpac.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menu Makanan Diet keto

Diet ketogenic merupakan pengaturan pola makan yang tinggi lemak, namun rendah asupan karbohidratnya. Ahli gizi lulusan University of Sydney, Leona Victoria, mengungkapkan beberapa menu yang dapat dikonsumsi bagi mereka yang ingin menjalankan diet ketogenic. Ia menjelaskan, menu ketogenic biasanya memfokuskan pada makanan tinggi lemak seperti, alpukat, santan, kelapa, telur, keju, krim, kulit binatang (ceker, kerupuk kulit dan lainya), serta, sumber-sumber hewani. Sedangkan di tahap awal, makanan seperti sayuran dihindari. Dalam diet ini jumlah karbohidratnya mencapai 10-15 gram per hari. Jadi sangat sedikit, namun tetap ada kandungan karbonya. Ia mengatakan, untuk makanan tinggi lemak biasanya cukup banyak. Apabila mengonsumsi makanan tinggi lemak dan protein, memang biasanya juga tidak gampang merasa lapar. Sehingga terkesan porsinya banyak lemaknya, padahal jika dibandingkan makanan biasa akan lebih rendah kalorinya. Victoria mengungkapkan, tidak bisa ada batasan untuk makan

Diet Tinggi Lemak Beresiko Kanker

Sebuah penelitian terkait obesitas dan diet menyebutkan diet tinggi lemak memiliki kaitan yang mendorong seseorang dapat menderita kanker. Diet tinggi lemak meningkatkann pertumbuhan sel-sel induk yang memungkinkan juga meningkatkan pembetukkan tumor bagi manusia. Penelitian terdahulu menemukan sel-sel induk usus (ISC) merupakan wakil dari populasi yang memungkinkan adanya mutasi menjadi kanker. Sel induk dapat secara efektif membagi diri tapa batas waktu, sehingga menimbulkan pelbagai jenis sel berbeda yang membentuk jaringan dan organ. Untuk meneliti kaitan antara obesitas, diet tinggi lemak, kanker usus besar, peneliti Amerika Serikat melakukan uji coba pada tikus. Tikus tersebut melakukan diet tinggi lemak jangka panjang yang terdiri dari 60 persen lemak. Padahal diet umumnya hanya mencakup 20 hingga 40 persen saja. Dalam jurnal Nature, tikus tersebut tidak hanya mengalami kenaikan berat badan yang signifikasn tapi juga ada perbedaan dalam usus. Peningkatan signifikan terjadi